Cigugur—Campak adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang sangat menular.
Penyakit ini ditandai dengan ruam kulit di seluruh tubuh dan memiliki gejala seperti flu.
Campak atau disebut juga rubella disebabkan oleh virus dari keluarga paramyxovirus yang
merupakan sekelompok virus yang berhubungan dengan penyakit pernapasan dan penyakit
anak-anak.
Penularan campak umumnya terjadi melalui percikan liur yang dikeluarkan oleh orang
yang terinfeksi saat ia bersin dan batuk. Virusnya sendiri bisa bertahan selama beberapa jam
dan dengan mudah menempel pada benda-benda. Jika seseorang menyentuh benda yang
sudah terkontaminasi oleh virus campak, maka besar kemungkinan ia akan tertular.
Umumnya gejala campak muncul sekitar satu hingga dua minggu setelah tubuh terkena
virus. Gejala awal infeksi campak biasanya berupa batuk berdahak, pilek, demam tinggi, dan
mata merah. Anak-anak juga mungkin memiliki bintik-bintik merah kecil dengan pusat
biru—putih di dalam mulut sebelum muncul ruam di hari ke-3 sampai 5 setelah gejala awal
dimulai. Urutan kemunculan bercak ini berawal dari belakang telinga, sekitar kepala, leher,
dan pada akhirnya menyebar ke seluruh tubuh. Penyakit ini paling sering terjadi pada anak-
anak dan bisa berakibat fatal.
Pencegahan Penyakit
Guna melindungi anak Indonesia dari berbagai macam penyakit, Ikatan Dokter
Indonesia (IDI) membentuk program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang
dilangsungkan di seluruh sekolah di Indonesia. Vaksin BIAS sendiri merupakan kegiatan
imunisasi lanjut pada anak sekolah dasar. Adapun tujuan pemberian vaksin pada anak
diantaranya ialah untuk memperpanjang antibodi atau kekebalan tubuh.
Sebagai salah satu Sekolah Dasar berbasis Islam Terpadu di Kecamatan Cigugur, SDIT
Binaul Ummah mengikuti program vaksin BIAS pada hari selasa (20/09/2022). Kegiatan
yang merupakan program tim imunisasi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
Sukamulya itu rutin dilaksanakan—khususnya di SDIT Binaul Ummah Kuningan—dan
diikuti oleh sekitar 177 siswa. 39 di antaranya diimunisasi, 87 lainnya mengikuti program
penjaringan kesehatan, sedangkan 51 siswa lari sejauh 1km.
“Kegiatan ini sangat baik diadakan secara kontinyu, semoga vaksin bisa meningkatkan
kekebalan anak terhadap virus campak, sehingga anak terhindar dari penyakit campak,”
ungkap Ibu Rayanti Puri, S.Pd Kepala SDIT Binaul Ummah.
Berkat kerjasama yang baik dari berbagai pihak, kegiatan ini bisa berjalan lancar dan
tanpa hambatan. Terlebih, pihak wali murid—yang biasanya memiliki pandangan
berbeda—mendukung sepenuhnya pemberian vaksin pada anak-anak mereka.
“Alhamdulillah, orang tua siswa memberikan respon positif terhadap kegiatan ini
dengan memberikan izin pada anak untuk mengikuti imunisasi,” pungkasnya. [NS]
Referensi:
Halodoc. Diakses pada 21 September 2022.
Health.Detik.com. Diakses pada 21 September 2022.