Hampir tiga tahun santri kelas XII Pondok Pesantren Binaul Ummah Kuningan
menimba ilmu dan pengalaman sebagai santri. Dalam perjalanannya, mereka diberikan
berbagai ilmu pengetahuan dari berbagai aspek yaitu akademik, agama, kedisiplinan,
kemandirian, dan lain sebagainya. Dalam rangka menerapkan ilmu yang sudah didapat, pada
tingkat akhir para santri dituntut untuk dapat terjun langsung ke masyarakat melalui program
Praktik Dakwah dan Pengenalan Masyarakat atau PDPM yang telah selesai pada 17
Desember lalu. Selama 12 hari penuh para santri tinggal di tengah masyarakat dan ikut
berbaur mengikuti kegiatan, khususnya yang berbau keagamaan.
Kegiatan PDPM rutin dilaksanakan setiap tahun bagi santri kelas XII, dimana pada
tahun ini kegiatan tersebut dilaksanakan di 4 desa/ kelurahan di Kecamatan Cigugur yakni
Kelurahan Sukamulya, Desa Cileuleuy, Desa Babakan Mulya dan Desa Puncak. Sebanyak 56
santri dibagi ke dalam 4 kelompok untuk mengabdikan diri, serta mengamalkan setiap ilmu
yang telah didapat selama menempuh pendidikan di Pondok.
Dalam proses pelaksanaannya, PDPM dibagi menjadi 2 jenis kegiatan yaitu kegiatan
individu dan kegiatan kelompok. Kegiatan ini sendiri berfungsi sebagai penunjang
tercapainya target yakni, “kemampuan menganalisa pola dakwah masyarakat dan
mengenalkan metode tahsin dan menghafal Qur’an dengan baik pada anak-anak/ remaja dan
menjadi sasaran dakwahnya.”
Kegiatan individu merupakan berbagai jenis kegiatan yang harus dilaksanakan oleh
setiap santri di lingkungannya masing-masing. Jenis kegiatan individu berpusat pada agenda
salat fardhu berjamaah di masjid/ mushola, salat tahajud, duha, tilawah mandiri, membaca
surah Al-Mulk, serta membaca Al-Ma’tsurat pagi dan petang.
Adapun kegiatan kelompok yang merupakan kegiatan yang dilakukan secara
berkelompok di lingkungan PDPM masing-masing santri berfokus pada kegiatan praktik
dakwah yang bersifat wajib dan pilihan. Untuk kegiatan praktik dakwah bersifat wajib di
antaranya mengajar tahsin dan tahfidz Al-Qur’an, membaca surah Yasin atau Al-Kahfi di
malam Jum’at, membuat film dokumenter tentang kegiatan PDPM. Untuk kegiatan praktik
dakwah bersifat pilihan di antaranya ialah melaksanakan ceramah/ kultum, pembacaan hadits,
mengajar ngaji di masjid/ mushola, mengajar TPA/ MD, mengajar SD/ MI, mengikuti
IRMAS, menghadiri majlis ta’lim, serta mengikuti kegiatan keagamaan dan berbagai macam
aktivitas di desa.
Selain itu, santri juga dituntut untuk melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan seperti
melakukan kunjungan ke aparat desa/ tokoh masyarakat, melaksanakan piket kebersihan
rumah, bersilaturahim ke rumah warga, aktif dalam kegiatan kemasyarakatan seperti karang
taruna, bakti sosial, gotong royong, menghadiri undangan, dan berolahraga. Agenda ini tentu
saja bertujuan untuk membentuk pribadi para santri ke arah yang lebih baik dalam kehidupan
sosial. Bagaimanapun, santri dididik selama tiga tahun di Pondok Pesantren dengan harapan
agar mereka bisa menjadi teladan di tengah-tengah masyarakat.
Bertemu Tokoh Agama/ Masyarakat Setempat
Sebagai upaya dalam membentuk hubungan yang harmonis antara santri dan
masyarakat itu sendiri, pada 2 hari pertama di tempat PDPM para santri mengunjungi tokoh-
tokoh masyarakat dan agama setempat. Selain untuk bersilaturahim demi mengeratkan
hubungan persaudaraan, santri juga berkesempatan untuk mengenalkan program-program
yang ada di Pondok Pesantren Binaul Ummah. Upaya ini pada akhirnya membuat santri dan
segenap anggota masyarakat dapat saling bertukar pikiran dalam rangka memajukan umat
Islam. Melalui diskusi singkat ini diharapkan kelak para santri dapat menjadi inovator,
motivator, dan problem solver bagi masyarakat.
Mengajar di MD/ TPA
Salah satu kegiatan utama para santri PDPM adalah mengajar murid-murid MD dan
TPA setempat. Mereka saling berbagi dalam hal ilmu agama, tahsin, dan tahfidz. Santri
PDPM juga berkesempatan untuk menyelenggarakan beberapa lomba dengan maksud agar
para murid semangat dalam mengikuti kegiatan. Selain itu, bertepatan dengan momen ujian
akhir semester MD, santri Binaul Ummah dilibatkan untuk mengawas ujian para santri MD
tersebut. Namun kegiatan santri PDPM tidak berhenti sampai di situ saja. Selepas maghrib,
aktivitas santri PDPM masih berlanjut dengan agenda mengajar ngaji di beberapa mushola.
“Alhamdulillah kegiatan PDPM berjalan dengan lancar, anak-anak juga sehat dan tidak
kurang satu apapun. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini anak-anak bisa belajar bagaimana
caranya berbaur di masyarakat, juga bagaimana berdakwah kepada masyarakat. Di sini
mereka juga belajar memecahkan masalah, berinteraksi, dan banyak lagi pembelajaran
lainnya yang didapat,” Ujar Ust. Anang Taryana, A-Hafidz selaku ketua pelaksana PDPM.
Pada akhir kegiatan, para santri dituntut untuk mempresentasikan hasil laporan kegiatan
mereka kepada tim penguji yang terdiri dari ustadz dan ustadzah di Pondok Pesantren.
Presentasi ini bertujuan untuk melatih pribadi santri agar lebih percaya diri, bertanggung
jawab, dan dapat dipercaya. Sehingga ketika mereka lulus nanti, apa yang telah dipelajari
selama menempuh pendidikan di pondok dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.