One Pesantren One Product (OPOP) merupakan program yang digulirkan pemerintah
provinsi Jawa Barat Melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil, dimulai sejak tahun 2019
program ini bertujuan untuk menciptakan kemandirian ekonomi pesantren melalui produk
usaha unggulan masing-masing. Kegiatan OPOP diikuti oleh ratusan pesantren se-Jawa Barat
dengan beberapa tahapan dimulai dari pendaftaran, verifikasi berkas, seleksi tingkat
kecamatan, seleksi tingkat kabupaten hingga tingkat provinsi.
Pondok Pesantren Binaul Ummah sendiri mengikuti kegiatan OPOP pada tahun 2022 dan
berhasil menjadi juara di tingkat provinsi dengan bidang usaha peternakan sapi. Dengan
keberhasilan tersebut pada tahun 2023 Pondok Pesantren Binaul Ummah Kuningan menjadi
pesantren role model bagi para peserta OPOP 2023 di bidang peternakan.
Salah satu syarat untuk dapat mengikuti atau lolos seleksi tingkat kecamatan, para peserta
harus mengikuti program pelatihan dan magang (latgang) yang dilaksanakan di 13 pesantren
role model dimana untuk bidang peternakan latgang dilaksanakan di Pondok Pesantren
Binaul Ummah Kuningan selama 3 hari mulai dari Senin sampai dengan Rabu, 12-14 Juni
2023.
“Alhamdulillah tahun ini Binaul Ummah dipercaya menjadi pesantren role model dan
menjadi tuan rumah Latgang untuk bidang peternakan dengan peserta sejumlah 192 pesantren
dari berbagai Kabupaten Kota di Jawa Barat. Kami berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan
Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat agar kegitan ini berjalan dengan lancar, para peserta nanti
akan diajak untuk melihat peternakan sapi dan proses pembuatan produk turunan susu sapi
yang diolah oleh santri-santri kami jurusan Tata Boga SMKIT Binaul Ummah.” Ujar Dani
Fauzi selaku Ketua Panitia Latgang dari Pondok Pesantren Binaul Ummah.
Senada dengan Dani, Pimpinan Pondok Pesantren Binaul Ummah KH. Ahmad Taofiq, Lc,
Al-Hafidz menyambut dengan baik acara ini serta mengucapkan terima kasih kepada Dinas
Koperasi dan Usaha Kecil atas amanah yang diberikan kepada Binaul Ummah untuk menjadi
tuan rumah kegiatan Latgang OPOP 2023. Beliau juga berharap jalinan silaturahmi antara
Binaul Ummah dengan para peserta dapat terus terjalin meskipun kegiatan OPOP sudah
berakhir karena pondok pesantren harus maju bersama-sama.
Kegiatan Latgang dimulai pada hari Senin, 12 Juni 2023 yang dibuka oleh perwakilan dari
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat dan dilanjutkan dengan Materi
Kelembagaan Usaha Koperasi Pesantren. Pada hari kedua para peserta dibekali ilmu
manajemen keuangan oleh para pemateri yang merupakan praktisi wirausaha, selain
mendapat materi klasikal peserta juga diajak berkeliling ke peternakan sapi perah dan
mendapatkan penjelasan langsung dari dokter hewan serta instruktur yang merupakan
peternak sapi. Selain itu peserta juga ditantang untuk mencoba memerah susu sapi secara
langsung dan memberi pakan. Pada kesempatan lain, peserta diarahkan ke kampus 2 untuk
melihat proses produksi olahan turunan susu sapi. Seperti diketahui di Pondok Pesantren
Binaul Ummah terdapat jenjang SMKIT yang membuka kompetensi keahlian tata boga, para
santri tata boga inilah yang mendemonstrasikan proses pengolahan susu yang dibuat menjadi
bolu, yogurt, dan es moci. Tidak mau kalah, santri Teknologi Laboratorium Medik membuka
stand kesehatan dengan layanan cek tensi darah, cek golongan darah serta pengukuran tinggi
dan berat badan secara gratis bagi para peserta OPOP. Kegiatan di hari kedua ditutup dengan
post test dan pengisian lembar kerja.
Pada hari ketiga, peserta masih mendapat satu materi yakni Business Model Canvas (BMC)
dimana BMC ini merupakan hal penting untuk memulai bisnis. Dengan suasana hangat para
peserta mempresentasikan BMC yang telah dibuat. Acara yang berlangsung selama 3 hari
akhirnya ditutup oleh Ketua Yayasan Dr. Rohidin, M.M.Pd sekitar pukul 11.30 WIB, dalam
sambutannya beliau menyampaikan bahwa pesantren sebagai lembaga pendidikan tertua
harus bisa mengantarkan santri-santrinya untuk menggapai mimpi-mimpi mereka, pesantren
harus menjadi lembaga pendidikan yang mandiri agar bisa menyelenggarakan pendidikan
berkualitas dengan biaya yang terjangkau oleh umat, maka dari itu penting bagi sebuah
pesantren untuk mempunyai kegiatan usaha yang dikelola dengan baik, amanah, sehingga
dapat memberikan kemaslahatan bagi para santri, guru, pegawai, serta bangsa dan negara.